Apa Sebenarnya Arti Ma’arifatul Qur’an?

PENGERTIAN AL-QUR’AN

Menurut bahasa, Al-Qur’an merupakan mashdar musytaq dari kata “Qaraa” – “Yaqrau” – “Qiraaatan” – “Quraanan”. Artinya “bacaan.” Allaah ﷻ berfirman:

إِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهُۥ وَقُرۡءَانَهُۥ١٧ فَإِذَا قَرَأۡنَٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ
“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” [QS. Al-Qiyamah, 75: 17-18]

Adapun menurut istilah, di antara makna Al-Qur’an adalah:

كَلَامُ ٱللَّهِ ٱلۡمُنَزَّلُ عَلَي نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ ٱلۡمُعۡجِزُ بِلَفۡظِهِ ٱلۡمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهَ ٱلۡمَنۡقُوۡلُ بِالتَّوَاتُرِ الۡمَكۡتُوۡبُ فِي ٱلۡمَصَاحِفِ مِنۡ أَوَّلِ سُوۡرَةِ الۡفَاتِحَةِ إلَي آخِرِ النَّاسِ
Kalaamullaah (firman Allaah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ lafazhnya adalah mu’jizat, membacanya adalah ibadah, sampai kepada kita secara mutawatir, tertulis pada mushaf-mushaf, dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas.

️Kalamullaah artinya firman Allaah. Kalam merupakan satu dari sekian sifat Allaah. Kalamullah mencakup seluruh firman yang datang dari Allaah. Faidah pertama, bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk. Faidah kedua, Al-Qur’an adalah Kalamullah, bukan kalam (perkataan) makhluk, baik itu Malaikat, Jin, atau Manusia.
Kepada Nabi Muhammad, artinya tidak termasuk kitab yang diturunkan kepada selain beliau ﷺ.

️Mu’jizat artinya melemahkan. Maksudnya adalah membuat makhluk tidak mampu melawan atau menandinginya. Begitulah Al-Qur’an, tidak ada satupun makhluk yang bisa membuat satu ayat yang serupa dengan Al-Qur’an.

️Membacanya adalah ibadah. Kalimat ini mutlak hanya ditujukan bagi Al-Qur’an, tidak termasuk Hadits Qudsi atau Kitab selain Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an, walaupun tidak memahami isi dan makna kandungannya dinilai sebagai ibadah dan berpahala.

️Mutawatir artinya berurutan atau berlanjut. Sedangkan secara istilah artinya apa-apa yang diriwayatkan atau disampaikan oleh para perawi (orang yang meriwayatkan) dengan jumlah yang sangat banyak, dimana tidak memungkinkan mereka untuk bersepakat berdusta. Riwayat yang mutawatir ini termasuk salah satu cara Allaah menjaga keaslian dan kemurnian Al-Quran dari perubahan dalam bentuk sekecil apapun.

MENGAPA AL-QUR’AN DITURUNKAN

 Allaah ﷻ menurunkan Al-Qur’an bukan tanpa alasan, melainkan memiliki beberapa tujuan yang semuanya memberikan kebaikan bagi manusia. Di antaranya adalah:

 Al-Qur’an diturunkan sebagai nasihat (maw’izhah), obat (syifa), petunjuk (huda), dan rahmat bagi orang beriman Allaah ﷻ berfirman:

يَٰأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ
“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” [QS. Yunus, 10 : 57]

Al-Qur’an diturunkan untuk membimbing manusia
Allaah ﷻ berfirman:

…قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ ١٥ يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“…Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allaah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allaah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allaah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” [QS. Al-Maaidah, 5: 15-16]

 KEUTAMAAN KITAB SUCI AL-QUR’AN

 Kitab suci Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan bila dengan kitab selainnya, baik itu dengan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur’an, seperti Taurat dan Injil, atau dengan kitab-kitab yang disusun setelahnya seperti kitab hadits dan tafsir. Di antara beberapa keutamaan Al-Qur’an dibandingkan kitab yang lain adalah:

 Al-Qur’an adalah kitab yang mulia yang tidak ada kebathilan padanya
Allaah ﷻ berfirman:

وَإِنَّهُۥ لَكِتَٰبٌ عَزِيزٞ ٤١ لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ…
“…padahal sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah kitab yang mulia, (yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang),…” [QS. Fushshilat, 41: 41-42]

 Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan padanya
Allaah ﷻ berfirman:

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ
“Itulah kitab Al-Qur’an yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang bertakwa.” [QS. Al-Baqarah, 2: 2]

 Al-Qur’an adalah kitab yang terpelihara dan terjaga
Allaah ﷻ berfirman:

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ٩
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami pula yang menjaganya.” [QS. Al-Hijr, 15 : 9]

Al-Qur’an diturunkan untuk membimbing manusia
Allaah ﷻ berfirman:

…قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٞ وَكِتَٰبٞ مُّبِينٞ ١٥ يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“…Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allaah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allaah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allaah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” [QS. Al-Maaidah, 5: 15-16]

 KEUTAMAAN KITAB SUCI AL-QUR’AN

 Kitab suci Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan bila dengan kitab selainnya, baik itu dengan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur’an, seperti Taurat dan Injil, atau dengan kitab-kitab yang disusun setelahnya seperti kitab hadits dan tafsir. Di antara beberapa keutamaan Al-Qur’an dibandingkan kitab yang lain adalah:

 Al-Qur’an adalah kitab yang mulia yang tidak ada kebathilan padanya
Allaah ﷻ berfirman:

وَإِنَّهُۥ لَكِتَٰبٌ عَزِيزٞ ٤١ لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ…
“…padahal sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah kitab yang mulia, (yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang),…” [QS. Fushshilat, 41: 41-42]

 Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan padanya
Allaah ﷻ berfirman:

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ
“Itulah kitab Al-Qur’an yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang bertakwa.” [QS. Al-Baqarah, 2: 2]

 Al-Qur’an adalah kitab yang terpelihara dan terjaga
Allaah ﷻ berfirman:

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ ٩
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami pula yang menjaganya.” [QS. Al-Hijr, 15 : 9]

Catatan:
BAHAYA MELUPAKAN AL-QURAN:

Kesesatan yang nyata
Sempit dada
Kehidupan yang sulit
Matahati yang buta
Hati yang menjadi keras
Gelap dan hina
Berteman dengan syaitan
Lupa diri
Nifaq
Pendosa

Beberapa akibat melupakan al quran diatas akan membuat kita sengsara di akhirat. Adapun syarat mengambil Al-quran yang harus kita pahami yaitu: 

Bersikap Sopan terhadap Al Quran

Bersikap sopan terhadap al Quran ini dapat diwujudkan dengan cara niat yang baik, kebersihan hati dari penyakit-penyakit hati, mengosongkan hati dari hal-hal yang menyibukkannya, kesucian jasmani dari najis, dan mengkhususkan pikiran bersama al-Qur’an.     

Baik dalam Talaqqi (Talaqqi dengan Sebaik-baiknya) 

Maksud dari hal ini adalah kita harus menyiapkan kondisi terbaik kita ketika akan berinteraksi dengan Al Quran. Hal ini dilakukan dengan hati yang khusyu’; ta’zhim [pengagungan], dan semangat untuk melaksanakan apa yang diperintahkannya.

Memperhatikan Tujuan Asasi Diturunkannya Al Quran

Tentunya sebelumnya kita harus menyiapkan diri kita agar siap mendapat petunjuk dari interaksi kita dengan Al Quran.

 Mengikuti Cara Interaksi Para Sahabat ra. dengan Al Quran

Merekalah generasi terbaik, mereka mencapai predikat itu karena interaksinya yang sangat baik bersama Al Quran.

 Tiada Penghalang

Yaitu tidak adanya hal-hal yang menghalangi terjadinya pengaruh Al Quran secara efektif

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *