“Memantaskan diri” sebuah kalimat berbau romantis sekaligus sakral, merujuk pada usaha keras memperjuangkan sesuatu hal yang diinginkan, salah satu caranya dengan memperbaiki diri sendiri. Ada beberapa tahap yang harus kalian lewati, simak penjelasan dibawah ini:
Allah Menguji “Level Kepantasan” Hamba-Nya
Apakah pernah diri Anda mengusahakan sesuatu dan ingin berhenti saja karena tidak kunjung menemukan peluang keberhasilan? Saat itu sepertinya seluruh daya upaya sudah dikerahkan, tapi kenyataan yang ada masih belum sesuai harapan. Ini bisa berlaku untuk hal-hal personal maupun profesional.
Ada satu perspektif yang kadang luput disadari. Tentang semua masalah dan tantangan yang seolah tidak ada habisnya, bukankah ini adalah salah satu cara Allah SWT untuk menguji kepantasan hamba-Nya? Bagaimana kalau kita mengukur diri: “Pantaskah saya mendapatkan titipkan kebaikan dari Sang Pencipta yang ini?”, “Manfaat apa yang akan bisa saya bagikan untuk kehidupan ini?” Ketika kita berhasil memantaskan diri untuk sesuatu; entah mengatasi masalah atau berusaha meraih pencapaian, mudah-mudahan kita akan ‘naik kelas’ ke tahap kehidupan yang lebih tinggi.
Segala sesuatu memiliki waktunya masing-masing
Apakah Anda selalu berdoa untuk kesuksesan dan urusan-urusan dunia? Lalu, pertanyaannya adalah kapan doa tersebut dikabulkan? Tidak ada yang tahu pasti. Tapi, kita bisa mengambil contoh saat anak meminta dari orang tuanya. Orang tua akan memberikan yang diminta, ketika anaknya sudah pantas untuk mendapatkan sesuatu yang diminta selama ini. Begitu sudah memantaskan diri, tinggal tunggu saja, yang diinginkan itu pasti tiba. (pada waktu yang tepat)
Untuk memantaskan diri, Mulai dari mana Ya?
Sebuah pertanyaan klasik saat ingin melakukan suatu hal adalah: mulai dari mana? Jawaban praktisnya adalah bahwa kita bisa mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terdekat, mulai dari yang ada dalam kendali kita. Jangan terus menerus mencari apa yang tidak bisa kita kendalikan. Milikilah keyakinan bahwa dengan aktivitas yang Anda tekuni saat ini, Anda akan mencapai kehidupan yang Anda impikan.
Memantaskan diri dalam rezeki
Selama masih hidup, selama itulah setiap makhluk mendapat jatah rezeki dari Sang Pencipta. Jika semua rezeki dari-Nya, apa yang mesti dilakukan? Tak lain adalah menjalankan ikhtiar sesuai ketentuan-Nya. Jalani kehidupan seperti yang dikehendaki-Nya. Perbanyak silaturahim dengan orang-orang. Bukankah pintu-pintu rezeki sering diberikan Tuhan melalui perantara makhluk-Nya?
Tidak sedikit pengusaha pemula meminta bimbingan, nasihat, kritik saran, dan lain-lain kepada orang yang dinilai lebih kompeten dan terpercaya. Berdasarkan pengalaman yang sudah tebukti, masukan-masukan akan ‘bekerja’ lebih baik di dalam dirinya saat dia sudah memantaskan diri. Dari sini kita dapat memetik pelajaran dan memahami prinsip bahwa Tuhan tidak mengubah keadaan seseorang, kecuali orang tersebut mengubahnya sendiri.
Semoga bacaan singkat ini menjadi manfaat yang berkah bagi pembaca. Jazakillahu Khairan.