Rasulullah ﷺ telah memperingati kita tentang segolongan manusia yang berpuasa akan tetapi puasanya sia-sia, tidak mendapat apa-apa melainkan hanya lapar dan haus saja. “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani). Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap muslimah yang berakal sehat dan baligh. Meninggalkan kewajiban berarti telah berbuat dosa dan bermaksiat kepada Allah. Tidak sedikit muslimah diluar sana yang masih dengan entengnya kesana-kemari dalam keadaan tidak menutup aurat bahkan tak jarang ada yang berpakaian seksi.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan haram, juga melakukan maksiat dan melakukan perkara bodoh, maka Allah tidak lagi peduli pada makan dan minum yang ia tinggalkan.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
Tentang mengumbar aurat saat berpuasa, para ulama kita menjelaskan akan hal demikian. Diantaranya, Al Baydhowi rahimahullah mengatakan, “Ibadah puasa bukanlah hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Bahkan seseorang yang menjalankan puasa hendaklah mengekang berbagai syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika tidak demikian, sungguh Allah tidak akan melihat amalannya, dalam artian tidak akan menerimanya.” (Fathul Bari, 4: 117).
Semoga bulan Ramadhan adalah langkah awal bagi kita, khususnya bagi muslimah yang masih suka mengumbar aurat untuk belajar mengikhlaskan diri menutupi auratnya dengan sempurna.