Berwakaf yuk! “Menabung Amalan Jariyah”

Wakaf adalah menghibahkan harta yang bernilai tetap dengan tujuan menyedekahkan manfaat. Salah satu malan yang tak putus ketika yang melakukannya sudah meninggal adalah ibadah wakaf. Ada 2 syarat untuk melakukan ibadah wakaf.  Pertama, syarat wakif atau orang yang akan melakukan wakaf. Dewasa, berakal sehat dan merdeka.  Kedua, syarat maukuf atau benda-benda yang akan diwakafkan. Harta benda yang akan diwakafkan haruslah benar-benar milik wakif. Terakhir, harta benda tersebut harus diketahui beberapa saksi ketika diwakafkan. Tujuannya, syarat ini mencegah selisih paham yang dapat terjadi dengan ahli waris atau masyarakat yang memanfaatkan maukuf tersebut.

Perintah wakaf tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 267:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ – ٢٦٧

Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

Secara umum, hukum wakaf adalah sunah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Albaqarah ayat 267:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (QS. Alqaqarah [2]: 267).

Berdasarkan kebutuhan dan sasaran nya wakaf terdapat dua jenis yaitu wakaf keluarga atau ahli dan wakaf khairi. Pertama, wakaf keluarga atau ahli adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan lingkup kecil dalam lingkungan keluarga besar atau kerabat sendiri. Kedua, wakaf khairi (kebajikan) yang jangkauannya lebih luas. Di sini, wakaf khairi diberikan untuk untuk kepentingan agama atau masyarakat secara umum.

Wakaf Berdasarkan Jenis Harta

Berdasarkan jenis hartanya, wakaf dibedakan menjadi dua, yaitu wakaf dengan harta tak bergerak dan harta yang bergerak. Pertama, untuk harta yang tak bergerak dapat berupa tanah, bangunan, tanaman, dan lain sebagainya. Kedua, untuk harta yang bergerak dapat berupa wakaf uang, surat berharga, hak kekayaan intelektual, dan lain sebagainya.

Jenis Wakaf Berdasarkan Waktu

Berdasarkan jangka waktunya, wakaf terbagi menjadi dua, yaitu wakaf muabbad dan wakaf muaqqot.
Pertama, wakaf muabbad artinya wakaf yang diberikan untuk selamanya. Kedua, wakaf muaqqot artinya wakaf yang diberikan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, tanah yang diwakafkan dalam jangka waktu lima tahun saja. Setelah itu digunakan lagi oleh pemiliknya.

Jenis Wakaf Berdasarkan Pemanfaatan Maukuf

Berdasarkan pemanfaatan harta yang diwakafkan, terdapat dua jenis wakaf yaitu wakaf ubasyir atau dzati dan wakaf mistitsmary. Pertama, wakaf ubasyir atau dzati. Wakaf jenis ini adalah harta wakaf yang lazim diketahui umum. Wakaf ini bermanfaat secara langsung seperti bangunan untuk panti asuhan, sumur, hak kekayaan intelektual, dan lain sebagainya. Kedua, wakaf mistitsmary, yaitu wakaf yang digunakan untuk penanaman modal dalam produksi barang-barang. Selanjutnya, barang-barang itulah yang dimanfaatkan untuk kepentingan sosial umat.

Wakaf adalah menghibahkan harta yang bernilai tetap dengan tujuan menyedekahkan manfaat. Salah satu malan yang tak putus ketika yang melakukannya sudah meninggal adalah ibadah wakaf. Ada 2 syarat untuk melakukan ibadah wakaf.  Pertama, syarat wakif atau orang yang akan melakukan wakaf. Dewasa, berakal sehat dan merdeka.  Kedua, syarat maukuf atau benda-benda yang akan diwakafkan. Harta benda yang akan diwakafkan haruslah benar-benar milik wakif. Terakhir, harta benda tersebut harus diketahui beberapa saksi ketika diwakafkan. Tujuannya, syarat ini mencegah selisih paham yang dapat terjadi dengan ahli waris atau masyarakat yang memanfaatkan maukuf tersebut.

Perintah wakaf tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 267:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ – ٢٦٧

Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

Secara umum, hukum wakaf adalah sunah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Albaqarah ayat 267:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (QS. Alqaqarah [2]: 267).

Berdasarkan kebutuhan dan sasaran nya wakaf terdapat dua jenis yaitu wakaf keluarga atau ahli dan wakaf khairi. Pertama, wakaf keluarga atau ahli adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan lingkup kecil dalam lingkungan keluarga besar atau kerabat sendiri. Kedua, wakaf khairi (kebajikan) yang jangkauannya lebih luas. Di sini, wakaf khairi diberikan untuk untuk kepentingan agama atau masyarakat secara umum.

Wakaf Berdasarkan Jenis Harta

Berdasarkan jenis hartanya, wakaf dibedakan menjadi dua, yaitu wakaf dengan harta tak bergerak dan harta yang bergerak. Pertama, untuk harta yang tak bergerak dapat berupa tanah, bangunan, tanaman, dan lain sebagainya. Kedua, untuk harta yang bergerak dapat berupa wakaf uang, surat berharga, hak kekayaan intelektual, dan lain sebagainya.

Jenis Wakaf Berdasarkan Waktu

Berdasarkan jangka waktunya, wakaf terbagi menjadi dua, yaitu wakaf muabbad dan wakaf muaqqot.
Pertama, wakaf muabbad artinya wakaf yang diberikan untuk selamanya. Kedua, wakaf muaqqot artinya wakaf yang diberikan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, tanah yang diwakafkan dalam jangka waktu lima tahun saja. Setelah itu digunakan lagi oleh pemiliknya.

Jenis Wakaf Berdasarkan Pemanfaatan Maukuf

Berdasarkan pemanfaatan harta yang diwakafkan, terdapat dua jenis wakaf yaitu wakaf ubasyir atau dzati dan wakaf mistitsmary. Pertama, wakaf ubasyir atau dzati. Wakaf jenis ini adalah harta wakaf yang lazim diketahui umum. Wakaf ini bermanfaat secara langsung seperti bangunan untuk panti asuhan, sumur, hak kekayaan intelektual, dan lain sebagainya. Kedua, wakaf mistitsmary, yaitu wakaf yang digunakan untuk penanaman modal dalam produksi barang-barang. Selanjutnya, barang-barang itulah yang dimanfaatkan untuk kepentingan sosial umat.

Loading

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *