Dirangkum dalam beberapa catatan sejarah, karpet awalnya dibuat oleh masyarakat nomaden yaitu masyarakat yang hidupnya berpindah-pindah tempat. Maksudnya berpindah-pindah adalah masyarakat ini hidup dekat dengan tempat mereka mencari bahan makanan dan bertahan hidup seperti di pinggir sungai dan jika tempat tersebut dirasa sudah sedikit yang bisa dimanfaatkan, maka mereka akan pindah dan mencari tempat baru.
Dahulu Karpet-karpet kuno yang ditemukan umumnya masih dikerjakan secara manual dengan tangan dan menggunakan teknik simpul atau ikat. Seiring dengan perkembangan zaman, ternyata masyarakat persia sudah mahir dalam membuat karpet, hal ini terjadi sekitar abad ke-15. Dahulu karpet dibuat oleh kaum wanita. Mengapa demikian? Karena seorang wanita baru bisa menikah apabila ia sudah mampu dalam membuat karpet, karpet tersebut nantinya diberikan pada calon suaminya. Karena pembuatan karpet masih menggunakan peralatan yang sangat sederhana, sehingga prosesnya pun sangat lama bisa mencapai waktu 2-3 tahun. Tidak mengherankan apabila akhirnya harga jual karpet sangat mahal di pasaran. Hanya orang-orang terpandang saja yang memiliki karpet dan menggunakan karpet sebagai hiasan dinding atau alas duduk dirumahnya.
Saat ini karpet sudah di produksi secara masal, tak heran karpet bisa kita jumpai di toko-toko, kita juga bisa membelinya kapan saja, tak perlu memesannya dalam waktu yang lama. Tak hanya dirumah, karpet juga menjadi penghias ruangan di kantor, gedung pertemuan, ruang kerja bahkan tempat-tempat umum. Di rumah ibadah seperti masjid pun, karpet juga digunakan sebagai alas ketika melaksanakan ibadah seperti sholat, mengaji ataupun kegiatan amal lainnya. Saat ini karpet masjid tersedia dalam beberapa ukuran dan merk seperti ukuran 105 cm x 570 cm serta 120 cm x 600 cm.
Untuk Info Lebih Lanjut dapat menghubungi :